September 27, 2024 | admin

Hacker Bisa Membajak Foto WhatsApp dan Telegram

Hacker Bisa Membajak Foto WhatsApp dan Telegram

Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram telah menjadi pilihan utama banyak pengguna karena kemudahan penggunaannya. Keduanya menawarkan berbagai fitur unggulan yang memudahkan komunikasi antar pengguna, baik dalam hal teks, gambar, hingga video. Namun, di balik popularitas dan fitur-fitur canggihnya, ada ancaman keamanan yang patut diwaspadai, salah satunya adalah potensi pembajakan foto yang diterima melalui aplikasi ini.

Kerentanan di WhatsApp dan Telegram
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa meskipun WhatsApp dan Telegram menawarkan enkripsi end-to-end, yang dirancang untuk menjaga privasi percakapan, ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Salah satu celah ini terletak pada media yang diterima oleh pengguna, seperti foto dan video, yang disimpan di memori perangkat. Dalam beberapa kasus, hacker bisa saja mengakses file media ini melalui celah keamanan di sistem operasi atau aplikasi pihak ketiga yang terinstal di perangkat.

Hacker Bisa Membajak Foto WhatsApp dan Telegram

Penelitian keamanan telah menemukan bahwa hacker dapat menyusup dan membajak media yang dikirimkan melalui aplikasi pesan instan ini. Mereka memanfaatkan celah di dalam penyimpanan media pada perangkat, terutama jika pengguna tidak mengonfigurasi pengaturan keamanannya dengan benar.

Bagaimana Hacker Bisa Membajak Foto?
Serangan ini biasanya terjadi melalui apa yang dikenal sebagai Media File Jacking. Saat file seperti foto atau video diterima di aplikasi WhatsApp atau Telegram, file tersebut sering kali langsung disimpan di penyimpanan ponsel pengguna. Nah, di sinilah celah keamanan dapat dimanfaatkan. Jika hacker sudah menanamkan malware di perangkat, mereka dapat mengakses dan memodifikasi file media tersebut sebelum pengguna melihatnya.

Sebagai contoh, jika seorang pengguna menerima foto melalui WhatsApp atau Telegram, malware yang telah terinstal di perangkat bisa menggantikan foto tersebut dengan gambar lain tanpa sepengetahuan pengguna. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak, mulai dari pelanggaran privasi hingga penyebaran informasi yang salah.

Hacker juga bisa memanfaatkan momen ini untuk mencuri data penting atau sensitif yang disimpan di ponsel. Mereka mungkin menargetkan file-file yang bersifat pribadi, seperti foto-foto keluarga, dokumen penting, atau bahkan informasi keuangan. Keberadaan malware di ponsel bisa membuka jalan bagi hacker untuk mengakses file-file tersebut, sehingga mereka bisa digunakan untuk keperluan jahat seperti pemerasan atau pencurian identitas.

Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Pembajakan Media?
Ada beberapa langkah yang dapat diambil pengguna untuk melindungi diri dari ancaman ini:

Perbarui Aplikasi Secara Teratur
Pengembang aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram sering merilis pembaruan untuk memperbaiki celah keamanan. Pastikan aplikasi selalu dalam versi terbaru untuk mendapatkan perlindungan terbaik dari serangan hacker.

Jangan Unduh Aplikasi dari Sumber yang Tidak Resmi
Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya karena aplikasi tersebut mungkin mengandung malware yang dirancang untuk mengeksploitasi celah keamanan di perangkat.

Gunakan Antivirus Terpercaya
Instal antivirus yang dapat mendeteksi dan menghapus malware dari perangkat Anda. Antivirus yang baik akan memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan hacker yang mencoba mengakses data di perangkat.

Nonaktifkan Penyimpanan Otomatis File Media

Di WhatsApp dan Telegram, pengguna dapat memilih untuk menonaktifkan penyimpanan otomatis media yang diterima. Dengan cara ini, pengguna dapat mengontrol file apa yang ingin mereka simpan di perangkat mereka, mengurangi risiko file berbahaya masuk tanpa disadari.

Lakukan Pengecekan Berkala pada File yang Tersimpan
Secara berkala, periksa file-file yang tersimpan di galeri atau folder penyimpanan ponsel. Jika ada file yang mencurigakan atau tidak dikenali, segera hapus dan lakukan pemeriksaan keamanan pada perangkat Anda.

Langkah-Langkah Keamanan yang Dilakukan WhatsApp dan Telegram
Baik WhatsApp maupun Telegram sebenarnya telah menerapkan berbagai langkah keamanan untuk melindungi penggunanya dari serangan hacker. Fitur enkripsi end-to-end yang ada di kedua aplikasi ini memastikan bahwa pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Artinya, pihak ketiga, termasuk hacker, seharusnya tidak dapat membaca isi pesan yang dikirimkan.

Namun, meskipun pesan sudah terenkripsi, hacker tetap bisa memanfaatkan kelemahan yang ada di perangkat atau sistem operasi. Oleh karena itu, keamanan aplikasi pesan instan ini juga tergantung pada seberapa baik pengguna menjaga perangkat mereka dari ancaman eksternal.

WhatsApp, misalnya, telah memperkenalkan Verifikasi Dua Langkah, yang menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun pengguna. Fitur ini mencegah pihak lain yang tidak berwenang mengakses akun pengguna meskipun mereka berhasil mencuri kata sandi atau kode verifikasi. Telegram, di sisi lain, juga memiliki fitur serupa yang memungkinkan pengguna menambahkan kata sandi pada akun mereka, sehingga meningkatkan keamanan.

Share: Facebook Twitter Linkedin